![]() |
GesekBasah - Tante Siska Yang Hot |
Singkat cerita, begini kisahnya, om
saya telah menikah dan memiliki 2 anak lelaki yang lucu umur tiga dan
lima tahun, serta memiliki istri yang cukup cantik (menurut saya)
umurnya sekitar 27 tahun.
Awal kejadiannya adalah pada hari
sabtu malam saya mendengar pertengkaran di rumah tersebut, yang tidak
lain adalah om dengan tante saya. Ternyata penyakit ‘gatel’ om saya
kambuh lagi yaitu sering pergi ke diskotik bersama temannya. Hal
tersebut sangat menyakitkan tante saya, karena di sana om saya akan
mabuk-mabukan dan terkadang pulangnya bisa pada hari Minggu malam.
Entahlah apa yang dilakukan di sana bersama teman-temannya. Dan pada
saat itu hanya aku bertiga saja di rumah: saya, Om Pram dan Tante Sis.
“Gubraakkk..” suara gelas pecah
menghantam pintu, cukup membuat saya kaget, dan om saya dengan
marah-marah berjalan keluar kamar. Dari dalam kamar terdengar tante saya
berteriak,
“Nggak usah pulang sekalian, cepet ceraikan aku.” Dalam hatiku berkata,
“Wah ribut lagi.” Om Pram langsung berjalan keluar rumah, menstarter mobilnya dan pergi entah ke mana.
“Wah ribut lagi.” Om Pram langsung berjalan keluar rumah, menstarter mobilnya dan pergi entah ke mana.
Di dalam kamar, aku mendengar Tante
Sis menangis. Aku mau masuk ke dalam tapi takut kena damprat olehnya
(kesalahan Om Pram dilimpahkan kepadaku). Tapi aku jadi penasaran juga.
Takut nanti terjadi apa-apa terhadap Tante Sis. Maksudku akibat kecewa
sama Om Pram dia langsung bunuh diri.
Pelan-pelan kubuka pintu kamarnya.
Dan kulihat dia menangis menunduk di depan meja rias. Aku berinisiatif
masuk pelan-pelan sambil menghindari pecahan gelas yang tadi sempat
dilemparkan oleh Tante Sis. Kuhampiri dia dan dengan pelan.
Aku bertanya,
“Kenapa Tan? Om kambuh lagi?”
Dia tidak menjawab, hanya diam saja
dan sesekali terdengar isak tangisnya. Cukup lama aku berdiri di
belakangnya. Pada waktu itu aku hanya memandangnya dari belakang, dan
kulihat ternyata Tante Sis mengenakan baju tidur yang cukup menggiurkan.
Pada saat itu aku belum berpikiran macam-macam. Aku hanya berkesimpulan
mungkin Tante Sis mengajak Om Pram, berdua saja di rumah, karena
anak-anak mereka sedang pergi menginap di rumah adik Tante Sis.
Dan mungkin juga Tante Sis mengajak
Om bercinta (karena baju yang dikenakan cukup menggiurkan, daster tipis,
dengan warna pink dan panjang sekitar 15 cm di atas lutut). Tetapi Om
Pram tidak mau, dia lebih mementingkan teman-temannya dari pada Tante
Sis.
Tiba-tiba Tante Sis berkata, “Om
kamu kayaknya udah nggak sayang lagi sama Tante. Sekarang dia pergi
bersama teman-temannya ke depok, ninggalin Tante sendirian di rumah, apa
Tante udah nggak cakep lagi.” Ketika Tante Sis berkata demikian dia
berbalik menatapku. Aku setengah kaget, ketika mataku tidak sengaja
menatap buah dadanya (kira-kira berukuran 34). Di situ terlihat puting
susunya yang tercetak dari daster yang dikenakannya. Aku lumayan kaget
juga menyaksikan tubuh tanteku itu.
Aku terdiam sebentar dan aku ingat
tadi Tante Sis menanyakan sesuatu, aku langsung mendekatinya (dengan
harapan dapat melihat payudaranya lebih dekat lagi).
“Tante masih cantik kok, dan Om kan pergi sama temannya. Jadi nggak usah khawatir Tan!”
“Iya tapi temennya itu brengsek semua, mereka pasti mabuk-mabukan lagi dan main perempuan di sana.”
“Iya tapi temennya itu brengsek semua, mereka pasti mabuk-mabukan lagi dan main perempuan di sana.”
Aku jadi bingung menjawabnya. Secara
refleks kupegang tangannya dan berkata, “Tenang aja Tan, Om nggak bakal
macem-macem kok.” (tapi pikiranku sudah mulai macam-macam).
“Tapi Tante denger dia punya pacar
di surabaya, malahan Tante kemarin pergoki dia telponan ama cewek, kalo
nggak salah namanya Sella.”
“Masak Om tega sih ninggalin Tante demi cewek yang baru kenal, mungkin itu temennya kali Tan, dan lagian Tante masih tetap cantik kok.”
“Masak Om tega sih ninggalin Tante demi cewek yang baru kenal, mungkin itu temennya kali Tan, dan lagian Tante masih tetap cantik kok.”
Tanpa Tante Sis sadari tangan kananku sudah di atas paha Tante Sis karena tangan kiriku masih memegang tangannya.
Perlahan-lahan pahanya kuusap secara
halus, hal ini kulakukan karena aku berkesimpulan bahwa tanteku sudah
lama tidak disentuh secara lembut oleh lelaki.
Tiba-tiba tanganku yang memegang
pahanya ditepis oleh Tante Sis, dan berdiri dari duduknya, “Saya tantemu
saya harap kamu jangan kurang ajar sama Tante, sekarang Tante harap
kamu keluar dari kamar tante sekarang juga!” Dengan nada marah Tante Sis
mengusirku.
Cukup kaget juga aku mendengar itu,
dan dengan perasaan malu aku berdiri dan meminta maaf, kepada Tante Sis
karena kekurangajaranku. Aku berjalan pelan untuk keluar dari kamar
tanteku. Sambil berjalan aku berpikir, aku benar-benar terangsang dan
tidak ingin menyia-nyiakan kesempatan ini. Sejak aku putus dengan
pacarku, terus terang kebutuhan biologisku kusalurkan lewat tanganku.
Setelah sampai di depan pintu aku
menoleh kepada Tante Sis lagi. Dia hanya berdiri menatapku, dengan nafas
tersenggal-senggal (mungkin marah bercampur sedih menjadi satu). Aku
membalikkan badan lagi dan di pikiranku aku harus mendapatkannya malam
ini juga. Dengan masa bodoh aku menutup pintu kamar dari dalam dan
menguncinya, lalu langsung berbalik menatap tanteku. Tante Sis cukup
kaget melihat apa yang aku perbuat. Otakku sudah dipenuhi oleh nafsu
binatang.
“Mau apa kamu?” tanyanya dengan gugup bercampur kaget.
“Tante mungkin sekarang Om sedang bersenang-senang bersama pacar barunya, lebih baik kita juga bersenang-senang di sini, saya akan memuaskan Tante”. Dengan nafsu kutarik tubuh tanteku ke ranjang, dia meronta-ronta, Tante Sis memiliki tinggi tubuh sekitar 165 cm dan berat kurang lebih 50 kg) aku dapat mendorongnya ke ranjang, lalu menindihnya.
“Lepasin Tante, deh,” suara keluar dari mulutnya tapi aku sudah tidak peduli dengan rontaannya.
“Tante mungkin sekarang Om sedang bersenang-senang bersama pacar barunya, lebih baik kita juga bersenang-senang di sini, saya akan memuaskan Tante”. Dengan nafsu kutarik tubuh tanteku ke ranjang, dia meronta-ronta, Tante Sis memiliki tinggi tubuh sekitar 165 cm dan berat kurang lebih 50 kg) aku dapat mendorongnya ke ranjang, lalu menindihnya.
“Lepasin Tante, deh,” suara keluar dari mulutnya tapi aku sudah tidak peduli dengan rontaannya.
Dasternya kusingkap ke atas.
Ternyata Tante Sis tidak mengenakan celana dalam sehingga terpampang
gundukan bukit kemaluannya yang menggiurkan, dan dengan kasar kutarik
dasternya bagian atas hingga payudaranya terpampang di depanku. Dengan
bernafsu aku langsung menghisap putingnya, tubuh tanteku masih
meronta-ronta, dengan tidak sabar aku langsung merobek dasternya dan
dengan nafsu kujilati seluruh tubuhnya terutama payudaranya, cukup harum
tubuh tanteku.
Akibat rontaannya aku mengalami
kesulitan untuk membuka pakaianku, tapi pelan-pelan aku dapat membuka
baju dan celanaku. Sambil membuka baju dan celanaku itu, dengan
bergantian tanganku mengusap bukit kemaluannya yang menurutku mulai
basah (mungkin Tante Sis sudah mulai terangsang walaupun masih berkurang
tetapi frekuensinya agak menurun sedikit).
kemaluanku telah berdiri tegak dan
kokoh nafsu telah menyelimuti semua kesadaranku bahwa yang kugeluti ini
adalah isteri pamanku sendiri….yaitu tanteku….
Dengan tidak sabar aku langsung berusaha membenamkan kejantananku ke liang TANTEKU……….. ,
Aku agak kesulitan menemukan celah
kewanitaan tanteku,kadang kemaluanku meleset keatas dan bahkan kadang
meleset kearah lubang anus tanteku .
ini disebabkan tanteku bergerak kesana kemari berusaha menghindar dan menghalangi kemaluanku yang sudah siap tempur ini……………………………………..
ini disebabkan tanteku bergerak kesana kemari berusaha menghindar dan menghalangi kemaluanku yang sudah siap tempur ini……………………………………..
“heh, jangan, aku Tantemu tolong
lepasin, ampun, Tante minta ampun”. Aku sudah tidak peduli lagi
Rengekannya. …….usahaku kepalang tanggung dan harus berhasil……karena
gagalpun mungkin akibatnya akan sama
bahkan mungkin lebih fatal akibatnya…….
bahkan mungkin lebih fatal akibatnya…….
Ketika lubang senggamanya kurasa
sudah pas dengan dibantu cairan yang keluar dari liang kewanitaannya aku
langsung menghujamkan senjataku.
“Auuhh, sakit, aduh.. Tante minta
ampun.. tolong jangan lakukan …..lepasin Tante..” Ketika mendengar
rintihannya, aku jadi kasihan, tetapi senjataku sudah di dalam,
“Maaf Tante, saya sudah tidak tahan dan punyaku sudah terlanjur masuk nih…..,” bisikku ke telinganya. Tante Sis hanya diam saja. Dan tidak berkata apa-apa.
“Maaf Tante, saya sudah tidak tahan dan punyaku sudah terlanjur masuk nih…..,” bisikku ke telinganya. Tante Sis hanya diam saja. Dan tidak berkata apa-apa.
Dengan pelan dan pasti aku mulai
memompa kemaluanku naik turun, ……..tanteku menggelinjang hebat…..seakan
akan masih ada sedikit pemberontakan dalam dirinya….
ssshhhhhhhhh….tanteku hanya mendesis lirih sambil menolehkan kepalanya
kekiri dan kekanan tak mau menatap wajahku…….kemudian Dia hanya diam
pasrah dan kulihat air matanya berlinang keluar.
Kucium keningnya dan bibirnya,
sambil membisikkan, “Tante, Tante masih cantik dan tetap mengairahkan
kok, saya sayang Tante, bila Om sudah tidak sayang lagi, biar saya yang
menyayangi Tante.” Tante Sis hanya diam saja, dan kurasakan pinggulnya
pun ikut bergoyang seirama dengan goyanganku.
kemaluanku kudorong perlahan …seakan ingin menikmati kenyamanan ini dengan waktu yang lama……..
cllkk….clllkkkk.cclkkkk bunyi badanku beradu dengan badan tanteku…….seirama keluar masuknya kemaluanku kedalam liang senggamanya yangbetul betul enak……
cllkk….clllkkkk.cclkkkk bunyi badanku beradu dengan badan tanteku…….seirama keluar masuknya kemaluanku kedalam liang senggamanya yangbetul betul enak……
Kira-kira 10 menit aku merasakan
liang kewanitaan tanteku semakin basah dan kakinya menyilang di atas
pinggulku dan menekan kuat-kuat mungkin tanteku sedang
orgasme……………………………………. …………… kudiamkan sejenak …..kubiarkan tanteku
menikmati orgasmenya………kubenamkan lebih dalam kemaluanku ,sambil memeluk
erat tubuhnya iapun membalasnya erat…..kurasakan tubuh tanteku
bergetar…. kenikmatan yang dahsyat telah didapatkannya…….
kubalik badan tanteku dan sekarang
dia dalam posisi diatas……kemaluanku masih terbenam dalam kewanitaan
tanteku……tapi dia hanya diam saja sambil merebahkan tubuhnya diatas
tubuhku,….lalu kuangkat pinggul tanteku perlahan…..dan menurunkannya
lagi….kuangkat lagi……dan kuturunkan lagi…….kemaluanku yang berdiri tegak
menyodok deras keatas …kelubang nikmatnya…… ahirnya tanpa kubantu
….tanteku menggoyangkan sendiri pantatnya naik turun…..
oooooooccchhhhhhhh…….aku yang blingsatan kenikmatan… rupanya tanteku
mahir dengan goyangannya diposisi atas…. kenikmatan maximum kudapatkan
dalam posisi ini….
rupanya tanteku mengetahui keadaan
ini …ia tambah menggoyang goyangkan pantatnya meliuk liuk persis pantat
Anisa bahar penyanyi dangdut dengan goyang patah patahnya…….
oooooochhhhhh,…………sshhh……kali ini
aku yang mirip orang kepedasan aku mengangkat kepalaku…kuhisap puting
susu tanteku….. ia mengerang……..goyangannya tambah dipercepat…. dan 5
menit berjalan …….tanteku bergetar lagi……ia telah mendapatkan orgasmenya
yang kedua…… pundakku dicengkeramnya erat…… ssshhhhhhh………bibir bawahnya
digigit…sambil kepalanya menengadah keatas…..
“….******* kamu…….tante kok bisa jadi gini…..ssssshhhh ….tante udah 2 kali kluarrrrrrrr…”….. aku hanya tersenyum…..
“tulangku rasa lepas semua to….” aku kembali tersenyum…
“tante gak pernah klimaks lebih dari 1 x kalo dengan ommu..” kubalik kembali badan tanteku dengan posisi konvensional.. kugenjot dengan deras kewanitaannya….. oooohhh oohhh….ssshhhhh tanteku kembali menggeliat pinggulnya mulai bergoyang pula mengimbangi genjotanku…………..
“tulangku rasa lepas semua to….” aku kembali tersenyum…
“tante gak pernah klimaks lebih dari 1 x kalo dengan ommu..” kubalik kembali badan tanteku dengan posisi konvensional.. kugenjot dengan deras kewanitaannya….. oooohhh oohhh….ssshhhhh tanteku kembali menggeliat pinggulnya mulai bergoyang pula mengimbangi genjotanku…………..
aku pun sudah kepengen nyampe……. dan tidak lama kemudian akupun mengeluarkan spermaku di dalam liang senggamanya.
ssshhhhhh……aaachhhhhhh……………….. spermaku tumpah dengan derasnya kedalam liang senggama tanteku……..
mata tanteku sayu menatapku klimaks……… permainan panjang yang sangat melelahkan……yang diawali dengan pemaksaan dan perkosaaan yang ahirnya berkesudahan dengan kenikmatan puncak yang sama sama diraih……. kulihat terpancar kepuasaan yang amat sangat diwajah tanteku…
ssshhhhhh……aaachhhhhhh……………….. spermaku tumpah dengan derasnya kedalam liang senggama tanteku……..
mata tanteku sayu menatapku klimaks……… permainan panjang yang sangat melelahkan……yang diawali dengan pemaksaan dan perkosaaan yang ahirnya berkesudahan dengan kenikmatan puncak yang sama sama diraih……. kulihat terpancar kepuasaan yang amat sangat diwajah tanteku…
“kamu harus menjaga rahasia ini
lo…..” aku hanya mengangguk…. dan sekarang tanteku tak perduli lagi
kalau om ku mau pulang atau tidak…….
karena kalau om ku keluar malam maka
tanteku akan menghubungiku via HP untuk segera kerumahnya…… ada
kalanya, semua tak berahir di ranjang…kepuasan bisa diwujudkan
bermacam-macam…
BACA JUGA ANAK KOST (PERAWAN LEGIT)
jangan segan2 berkunjung kembaLi ya sobat
EmoticonEmoticon