Waktu sudah larut malam saat Zaskia dan Sheila pulang jalan-jalan dari sebuah mall di kota Bandung, kota tempat mereka menuntut ilmu pada sebuah PTN terkemuka. Saat itu kampus mereka sedang liburan semester yang lumayan lama, sehingga banyak di antara teman-teman mereka yang memilih pulang kampung, namun bagi Zaskia dan Sheila lebih memilih untuk tetap tinggal di kota Bandung karena tidak banyak yang dapat mereka kerjakan untuk mengisi waktu liburan di Jakarta kota asal mereka. Sampai di tempat kost mereka kira-kira jam 10 malam.
![]() |
Saat itu daerah di sekitarnya sudah
sepi begitupula di dalam kost-kostan karena semua penghuninya pulang ke
kampung atau kota asal mereka masing-masing untuk memanfatkan waktu
liburan kuliah mereka, dan kini tinggallah mereka berdua saja yang masih
bertahan di dalam areal kost yang luas dan besar itu. Walau usia mereka
terpaut jauh, mereka berdua sangatlah akrab karena selain mereka
tinggal sekamar dan berasal dari Jakarta, di kampus mereka juga satu
fakultas. Zaskia saat ini berusia 26 tahun, sementara Sheila baru
berusia 18 tahun.
Keduanya memiliki wajah yang cantik,
Zaskia dengan bentuk badan yang berukuran sedang nampak Zaskia dengan
penampilan kesehariannya, sedangkan Sheila memiliki tubuh yang mungil
dan wajah yang imut-imut. Banyak pria yang tertarik kepada mereka
berdua, karena bukan saja mereka cantik dan pintar, namun mereka juga
pandai dalam bergaul dan ringan tangan. Akan tetapi dengan halus pula
mereka menolak berbagai ajakan yang ingin menjadikan mereka sebagai
kekasih atau pacar dari para pria yang mendekati mereka.
Zaskia saat ini lebih memilih
berkonsentrasi untuk menghadapi sidang skripsinya, sedang Sheila yang
baru menamatkan tahun pertamanya di kampus tersebut lebih memilih untuk
aktif di orgSheilasi kampus dari pada pacaran atau berhura-hura.
Sesampainya di kost, Zaskia langsung menuju ke kamar kost dan membuka
pintu, sedangkan Sheila mampir dulu ke kamar mandi yang terletak agak
jauh dari kamar kost mereka. Setelah membuka kamar, Zaskia begitu
terkejut ketika dilihatnya kamar mereka sudah berantakan seperti habis
ada pencuri.
Belum lagi sempat memeriksa
segalanya, tiba-tiba kepala Zaskia sudah dipukul dari belakang sampai
pingsan. Zaskia tidak tahu apa-apa sampai tubuhnya digoncang-goncang
seseorang hingga tersadar dan menemukan dirinya sudah dalam keadaan
terikat di kursi tempat biasanya dia duduk untuk belajar dan mulutnya
disumpal kain, sehingga tidak dapat bersuara. Belum lagi lama dia
siuman, matanya terbelalak ketika melihat pemandangan di sekitarnya, ia
melihat dua pria di depannya.
Yang menyuruhnya bangun, orangnya
berbadan tinggi besar dan kepalanya berambut gondrong dia hanya
mengenakan celana jeans kumal, badannya telanjang penuh dengan tatto.
Dan satu orang lagi juga berbadan agak gemuk, berambut acak-acakan juga
hanya mengenakan celana jeans. Wajah mereka khas, usia mereka sekitar 40
tahunan. Sementara kamar kost mereka dalam keadaan tertutup rapat,
jendela pun yang tadinya agak sedikit terbuka kini telah tertutup rapat.
Tidak beberapa lama kemudian mata Zaskia kembali terbelalak dan ingin
menjerit, karena kedua orang itu ternyata dikenalnya. Yang membangunkan
dia bernama Mahmud dan satu lagi bernama Thomas atau sering dipangil
Raka.
Mereka berdua adalah teman dari
Henry pemilik kost yang sering nongkrong di tempat itu, pekerjaan mereka
tidak jelas. Memang beberapa waktu yang lalu Zaskia dan Sheila
dikenalkan oleh Henry kepada Mahmud dan Raka. Karena dengan setengah
memaksa Henry, Mahmud dan Raka ingin dikenalkan dengan Zaskia dan Sheila
yang waktu itu baru pulang dari kampus. Rupanya mereka berdua tertarik
dengan kecantikan Zaskia dan Sheila. Akan tetapi rupanya cinta mereka
bertepuk sebelah tangan, Zaskia dan Sheila lebih sering menghindar untuk
bertemu dengan Mahmud dan Raka.
Dan yang membuat hati Zaskia
menjerit dan panas adalah begitu sadar sepenuhnya dan mengetahui Mahmud
sedang duduk di pinggir ranjang mereka sambil memangku Sheila yang saat
itu sudah tinggal memakai BH dan celana dalamnya saja yang berwarna
putih. Sheila sambil menangis memohon-mohon minta dilepaskan, air
matanya telah membasahi wajahnya yang cantik itu.
Tapi si Mahmud yang badannya jauh
lebih besar itu tidak menghiraukannya, dia mulai meremas-remas buah dada
Sheila yang baru sekepalan tangan orang dewasa itu yang masih
terbungkus BH itu, kemudian menjilati leher Sheila. Pria itu lalu
berkata,
“Diam, jangan macam-macam atau
kupatahkan lehermu, nurut saja kalau mau selamat..!” Setelah itu
dilumatnya dengan rakus bibir indah Sheila dengan bibirnya,
“Hmp.., cup.., cup..,” begitulah
bunyinya saat kedua bibir mereka beradu. Air liur pun sampai
menetes-netes keluar, rupanya lidah Mahmud bermain di dalam rongga mulut
Sheila. Sementara itu Raka yang berada di samping Zaskia berkata kepada
Zaskia,
“Hei, elo sudah bangun ya, teman elo
ini boleh juga, gue pake dia dulu ya, baru setelah itu giliran elo, nah
sekarang elo perhatikan gue baik-baik kalo sampe elo nanti engga bisa
muasin nafsu gue, mampus deh elo..!” sambil mengelus-elus kepala Zaskia.
Zaskia mau berontak tapi tidak dapat berbuat apa-apa, Zaskia pun mulai
pucat. Lalu Mahmud yang masih memangku Sheila menyudahi serbuan bibirnya
dan berkata,
“Ok Sayang, ini waktunya pesta, ayo
kita bersenang-senang!” Dia menyuruh Sheila berlutut di depannya dan
menyuruhnya membukakan celana jeans kumalnya, lalu mengulum batang
kemaluannya. Sambil menangis Zaskia memohon belas kasih,
“J.. ja.. angan.. tolong jangan perkosa saya, ambil saja semua barang di sini!” Belum selesai berkata, tiba-tiba,
“Pllaakk..!” si Mahmud menampar pipinya dan menjambak rambutnya. Dengan paksa Sheila dibuat berlutut di depannya,
“Masukkin ke dalam mulut elo, hisap
atau gue bunuh elo..!” Terpaksa dengan putus asa dan wajah yang pucat
dan gemetar, Sheila membuka celana Mahmud dan begitu dia menurunkan
celana dalam Mahmud tampaklah kemaluan Mahmud yang telah membesar dan
menegang. Tanpa membuang waktu Mahmud segera memasukkin kemaluannya itu
ke mulut Sheila yang mungil itu. Batang kemaluannya tidak dapat
sepenuhnya masuk karena terlalu besar, dengan kasar dia memaju-mundurkan
kepala Sheila.
“Hhmpp.., emphh.. mpphh..!”
begitulah suara Sheila saat mulutnya dijejali dengan kemaluan Asan. Raka
juga tidak tinggal diam, rupanya nafsu telah memenuhi otaknya, setelah
dia melepas celana jeansnya dia berdiri di samping Sheila, menyuruh
Sheila mengocokkan batang kemaluannya yang juga telah membesar dengan
tangan. Batang kemaluan Raka tidak sebesar temannya, tapi diameternya
cukup lebar sesuai dengan tubuhnya. Sekarang Sheila dalam posisi
berlutut dengan mulut dijejali kemaluan Mahmud dan tangan kanannya
mengocok batang kemaluan Raka.
“Emmhh.. benar-benar enak emutan gadis cantik ini, lain dari yang lain..!” kata Asan.
“Iya, kocokannya juga enak banget,
tangannya halus nih..!” timpal Raka. Beberapa lama kemudian nampak tubuh
Mahmud menegang, seluruh badannya mengejang, dan,
“A.. akh..!” Mahmud akhirnya
berejakulasi di mulut Sheila. Cairan putih kental memenuhi mulut Sheila
menetes di pinggir bibirnya seperti vampire baru menghisap darah, dan
Sheila terpaksa meminum semuanya karena takut ancaman mereka dan juga
kuatnya pegangan tangan Mahmud di kepalanya. Setelah itu mereka melepas
BH dan CD Sheila, sehingga dia benar-benar telanjang bulat sekarang,
tampaklah buah dada dan bulu-bulu kemaluannya yang masih halus dan
jarang.
“Waw cantik sekali anjing ini.” ujar
Raka sambil memandangi tubuh bagian dada dan bawah Sheila yang sedang
terisak-isak ketakutan. Kali ini Raka duduk di pinggir ranjang dan
menyuruh Sheila berjongkok di depannya sambil terus memijati dan
mengocok batang kemaluan dengan tangannya. Sheila terpaksa menuruti
kemauan Raka itu sambil sesekali dipaksa untuk menjilati ujung batang
kemaluannya, sehingga Raka mendengus keenakan. Sementara itu si Mahmud
mengambil posisi berbaring di bawah kemaluan Sheila dan menjilati liang
kemaluannya sambil sesekali menusuk-nusukkan jarinya ke liang kemaluan
itu. Seketika itu Sheila kaget dan,
“Ehhgh.., iihh.. iih.. eggmhh..!”
Sheila pun merintih-rintih jadinya, badannya menggeliat-geliat akibat
tusukan jari-jari serta jilatan lidah Mahmud di kemaluan Sheila.
“Ayo anjing.., kocok terus barang
gue..!” bentak Raka sambil menampar kepala Sheila. Kembali Sheila
mengocok kemaluan Raka sambil badannya terus meliak-liuk karena
kemalunnya mendapat serangan dari tangan dan lidah Asan. Dari bibirnya
pun terus terdengar suaranya merintih-tintih. Sekitar 10 menit dikocok,
Raka memuncratkan maninya dan membasahi wajah serta rongga mulut Sheila.
Kali ini Sheila sudah tidak tahan dengan rasa cairan itu, sehingga dia
memuntahkannya. Melihat itu Raka jadi gusar, dia lalu menjambak rambut
Sheila dan menampar pipinya sampai dia jatuh ke ranjang.
“Pelacur anjing..! Kurang ajar,
berani-beraninya membuang air maniku. Kalo sekali lagi begitu,
kurontokkan gigi elo, dengar itu..!” bentaknya. Mahmud pun terpaksa
menyudahi aktifitasnya dan ikut-ikutan menampar Sheila. “Goblok..! Gue
lagi asyik nikmatin memek elo. Elo jangan macem-macem ya..!” bentak
Asan. Sheila hanya dapat menangis memegangi pipinya yang merah akibat
dua kali tamparan itu. Nampak kemarahan Zaskia bangkit karena teman
dekatnya diperlakukan begitu. Zaskia meronta-ronta di kursinya, tapi
ikatannya terlalu kencang sehingga hanya dapat membuat kursi itu
bergoyang-goyang. Melihat reaksi Zaskia si Mahmud berkata,
“Kenapa? Elo tidak terima ya pacar
elo gue pinjam, tapi sayang sekarang elo nggak bisa ngapa-ngapain, jadi
jangan macem-macem ya, ha.. ha.. ha..! Abis ini giliran elo yang gue
entot..! Hahaha..!” Mereka kembali menggerayangi tubuh Sheila, kali ini
Mahmud merentangkan tubuh Sheila di tempat tidur dan membuka lebar kedua
pahanya, dan segera mulai memasukkin batang kejantanannya ke liang
kemaluan Sheila.
“J.. jangan. Aduh.., tto.. long..,
Mbak Zaskia. Ampun Bang..!” pinta Sheila sambil mencoba berontak tapi
dengan sigapnya Raka membantu Mahmud dengan memegangi kedua tangan
Sheila. Batang kemaluan yang ukurannya besar itu dimasukkinnya dengan
paksa ke liang kemaluan Sheila yang masih sempit, sehingga dari wajah
Sheila terlihat dia menahan sakit yang amat sangat, tangisannya pun
semakin keras. Setelah hampir seluruh batang kemaluannya terbenam di
dalam liang kemaluan Sheila, Mahmud mulai memaju-mundurkan pantatnya,
mulai dengan irama pelan hingga dengan cepat. Keringat pun dengan deras
membasahi kedua tubuh itu. Beberapa saat kemudian dari sela-sela
kemaluan Sheila mengucur darah segar bercampur dengan cairan bening
hingga warnanya berubah menjadi merah muda meleleh membasahi paha
Sheila.
“Aakkh.. aahh.. aa. ouhh.. ss..
aakit. ooh. aampuun.. ohh..,” begitulah erangan dan teriakan Sheila
merasakan sakitnya. Rupanya teriakan dan erangan Sheila menambah nafsu
dan semangat Mahmud untuk terus memompakan kemaluannya dengan keras dan
cepat hingga badan Sheila pun terbanting-banting dan terguncang-guncang
keras. Sheila hanya pasrah mengikuti irama Mahmud dan kedua tangan
Sheila pun kini sudah dilepas oleh Raka. Selama beberapa menit
disetubuhi oleh Asan, tiba-tiba badan Sheila menegang sampai secara
refleks dia memeluk kepala Mahmud yang sedang asyik menggenjotnya. Dia
rupanya mengalami orgasme sampai akhirnya melemas kembali. Mahmud pun
menyudahi gerakan memompanya namun kemaluannya masih tetap tertanam di
dalam liang kemaluan Sheila.
“He.. he.. he.. Baru kali ini kan
loe ngerasain pria cokin, gimana rasanya enak engga, jawaabb..!” bentak
si Mahmud sambil menarik rambut Sheila. Karena takut mereka semakin
gila, terpaksa dengan berlinang air mata Sheila menjawab,
“E.. e.. enak, enak sekali..!” “Jawab lebih keras supaya teman loe dengar pengakuan loe..!” kata Raka.
“I.. iya, s.. saya suka sekali bercinta.” jawabnya dengan suara terbata-bata.
“Tuh, kamu dengar kan, apa kata
teman elo, dia suka dientot, ha.. ha.. ha..!” ejek mereka pada Zaskia
yang hanya dapat meronta-ronta sambil menangis di kursinya. Hatinya
benar-benar serasa mau meledak tapi dia tidak dapat berbuat apa-apa.
Kemudian si Mahmud mencabut kemaluannya dan membuat posisi badan Sheila
gaya posisi anjing, dia kemudian memasukkin kejantanannya yang berukuran
20 cm lebih itu ke pantatnya Sheila hingga terbenam seluruhnya. Karena
rasa perih dan sakit yang tidak terhingga, maka Sheila berteriak
memilukan, “Aaakkhh..!” Lalu dia menariknya lagi, dan dengan tiba-tiba
sepenuh tenaga dihujamkannya benda panjang itu di pantat Sheila hingga
membuatnya tersentak kaget dan kesakitan sampai matanya membelalak.
“Ooughh..!” Sheila mendengus keras menahan rasa perih dari lubang
duburnya, seluruh badannya kembali mengeras lolongannya pun kembali
terdengan memilukan,
“Aahh.. ouh.. aah..! Aa.. mpun..,
ssakit. Aakhh..!” Kini Mahmud meyodomi Sheila dengan irama yang keras
dan cepat hingga Sheila menggelepar-gelepar, dan badannya kini mulai
melemah dan habis akibat digenjot oleh Asan. Tidak beberapa lama Mahmud
akhirnya mencabut kemaluannya dari lubang dubur Sheila dengan kasar.
Kembali darah segar mengucur deras dari liang dubur Sheila, sementara
Sheila tertelungkup jatuh ke kasur disertai rintihan panjang melemah,
“Aahh..!” Namun Mahmud belum juga
puas, kemalunnya masih garang. Kini ditelentangkannya Sheila dan kembali
Mahmud meniduri Sheila dan memasukkin kembali batang kemaluannya ke
lubang kemaluan Sheila yang telah lemas itu, dan kembali Mahmud
menggenjot tubuh lunglai itu. Tidak lama Mahmud pun berejakulasi di
rahim Sheila. Lolongan kepuMahmud keluar dari mulut Mahmud disaat
menyemprotkan spermanya yang jumlahnya banyak itu hingga meluber keluar
dari sela-sela kemaluan Sheila. Sheila pun merintih lirih, dan akhirnya
bersamaan dengan itu Sheila pun pingsan karena kehabisan tenaga dan rasa
sakit yang tidak terhingga. Dengan perasaan puas Mahmud pun merebahkan
badannya di samping Sheila yang tergeletak tidak bergerak.
“Akhirnya gue perawanin juga elo.
Dasar cewek sombong..!” ujarnya sambil mengehela napas dan melirik
Sheila. Sesudah itu kini Raka yang tadi menjadi penonton mulai mendekati
Zaskia yang masih terikat lemas di kursinya.
“Hei, teman elo boleh juga tuh. Nah,
sekarang giliran elo yang servise gue. Asal elo tau gue itu naksir
berat ama elo, tapi elo menghindar melulu. Gue tau gue jelek dan gue
beda ama yang elo bayangkan jadi pacar elo. Buat gue itu engga soal,
sekarang gue cuma mau perkosa elo. Udah gitu elo bebas, tapi kalo elo
berontak, Mati elo..!”
“PLAAK..!” sebuah tamparan keras
menghantam kepala Zaskia hingga Zaskia yang masih diikat di kursi itu
terjatuh bersama kursinya.
“Hmmph..!” dengan mulut tersumbat
Zaskia berteriak. Kemudian dia menarik dan meletakkan tubuh Zaskia
mengembalikan ke posisi semula. Dengan pisau dapur milik kedua mahasiswi
itu dia merobek-robek baju kaos lengan panjang yang dikenakan oleh
Zaskia. Nafas Zaskia tersentak ketika dengan cepat Raka dengan pisaunya
melucuti BH dan celana panjang bahan yang dikenakannya. Sekarang Zaskia
hanya memakai celana dalamnya yang berwarna putih serta sepasang kaos
kaki putih setinggi lutut yang selalu dikenakannya. Buah dadanya yang
penuh bulat terbuka, tubuhnya putih mulus masih dalam posisi terikat di
tempat duduknya.
“Hmph.., hmph..!” Zaskia meronta
sambil memandang Raka dengan putus asa, matanya memerah dan air matanya
mengalir deras membasahi pipinya, wajahnya pucat pasi. Karena dia
menyadari yang akan terjadi pada dirinya, yaitu sebagai pemuas nafsu
bejat.
“Diem brengsek..!” kata Raka,
“PLAK..!” sekali lagi tamparan kuat
mendarat di pipi Zaskia, membuat kepala Zaskia tersentak. cerita bokep
hot Kemudian ia membuka ikatan Zaskia dan membantingnya ke tempat tidur
dalam posisi telungkup, dan setelah itu dia merentangkan kedua tangan
Zaskia serta melebarkan kedua kaki Zaskia hingga posisi Zaskia kini
seperti orang merangkak. Zaskia hanya dapat pasrah mengikuti kemauan
Raka. Tepat di hadapannya terdapat kaca rias, setinggi tubuh manusia.
Kaca itu biasanya digunakan Zaskia dan Sheila untuk berdandan sebelum
pergi kuliah. Leim lalu merobek celana dalam Zaskia dengan kasar dan
menjatuhkannya ke lantai. Sekarang Zaskia dapat melihat dirinya melalui
cermin di depannya telanjang bulat, dan di belakang dilihatnya Raka
sedang mengagumi dirinya.
“Gila bener! Gue suka pantat lo. Lo
bener-bener oke!” Raka menampar pantat sekal Zaskia yang sebelah kiri
yang membuat Zaskia menjerit kaget. Lalu tanpa menunggu lagi, Raka yang
mulai dirasuki nafsu sex memperlihatkan penisnya yang sudah keras. Raka
hanya membiarkan topi yang masih tetap membungkus kepala Zaskia dan
sepasang kaos kaki putih yang masih dikenakan Zaskia, mungkin ini dapat
membuat nafsu Raka semakin menjadi. Karena memang dengan mengenakan
topi, wajah Zaskia jadi nampak cantik dan lucu seperti komentar
kebanyakan teman-temannya. Kemudian Raka menyelipkan penisnya di antara
kedua kaki Zaskia lewat belakang.
“Ooh.., ampun Pak Raka. Ampunn..,
jangann.. jangan! Ampun, jangan..!” Zaskia mulai menangis dan rasa
tegang menyeliputi hatinya. Sambil menoleh ke belakang dan memandang
Raka, Zaskia mencoba untuk meminta belas kasihan. Terlihat air mata
meleleh dari matanya. Namun Raka terus mengancam dengan pisau dapur yang
masih digenggamnya. Raka tidak perduli Zaskia memohon-mohon. Kepala
penisnya kemudian menyusuri belahan pantat Zaskia, terus menuju ke
bawah, kemudian maju mendekati bibir kemaluannya. Setelah tangan si Raka
memegang pinggul Zaskia, dengan satu gerakan keras penisnya bergerak
maju.
“Arrgghh.., ahh.., Ampun..!” Zaskia
menjerit-jerit ketika penis Raka mulai membuka bibir kemaluannya dan
mulai memasuki lubang kemaluannya. Kaki Zaskia mengejang menahan sakit
ketika penis Raka terus menembus masuk tanpa ampun menusuk-nusuk selaput
daranya. Bibir tebalnya menganga membentuk huruf O dan mengeluarkan
rintihan-rintihan,
“Oohh.., oouugghh.., aa.. ampuun
Bangg..! Aakkhh..!” Badannya pun tersodok-sodok. Raka terus bergerak
memompa maju mundur memperkosa Zaskia. Ketika kepala Zaskia terjatuh
lunglai kesakitan, dia menarik kepala Zaskia sehingga kepalanya kembali
terangkat dan Zaskia kembali dapat melihat dirinya disetubuhi oleh Raka
melalui cermin di depannya. Kadang-kadang Raka menampar pantat Zaskia
berulang kali, juga dilihatnya buah dada Zaskia yang tersentak-sentak
setiap kali Raka menyodok penisnya ke dalam kemaluan Zaskia dan dia
hanya dapat pasrah mengerang-ngerang dan merintih.
Tiba-tiba Raka mengeluarkan penisnya
dari kemaluannya. Zaskia langsung meronta dan berlari menuju pintu,
berharap seseorang akan melihatnya minta tolong, biarpun dirinya
telanjang bulat. Tapi tiba-tiba Mahmud yang ternyata sudah pulih
terlebih dahulu menyambar pinggangnya sebelum Zaskia sampai ke pintu
depan. “Ahh, tolong! Tolompphh..,” teriakan Zaskia dibungkam oleh tangan
Asan, sementara itu Raka mendekat dan memukul Zaskia dengan keras.
Zaskia pun jatuh terjelembab ke lantai. “Dasar Bandel ya..!” ujar Raka.
Kemudian Raka mengikat tangan Zaskia menjadi satu ke depan. Setelah itu,
Zaskia didorong hingga terjatuh di atas lutut dan sikunya. Sekarang
Raka memasukkin penisnya ke mulut Zaskia.
“Mmpphh..!” Zaskia mencoba berteriak
dengan penis yang sudah masuk di dalam mulutnya. Sementara itu Raka
dengan tenang terus menggerakkan penisnya di mulut Zaskia. Kedua tangan
Raka memegang kepala Zaskia dengan kencangnya menggerak-gerakkan maju
dan mundur. Mata Zaskia tertutup dan wajahnya memerah, air matanya masih
meleleh turun di pipinya, baru pertama kali dalam seumur hidupnya dia
diperlakukan seperti ini. Setelah beberapa lama mengocok kemaluannya di
rongga mulut Zaskia, terlihat tanda-tanda Raka akan mencapai klimaksnya,
gerakan memaju-mundurkan kepala Zaskia semakin cepat. Dan,
“Akkh.. Croot.., croot..!” Raka
berejakulasi di mulut Zaskia, sperma yang keluar jumlahnya cukup banyak
sehingga meluber keluar dari mulut Zaskia. Zaskia hanya dapat
mendengus-dengus dan dengan terpaksa menelan semua sperma yang
dimuntahkan Raka tadi, sementara pegangan tangan Raka di kepala Zaskia
semakin kencang, sehingga sulit bagi Zaskia untuk menarik kepalanya.
Setelah semprotan sperma yang terakhir, barulah Raka mencabut kemaluan
dari mulut Zaskia yang kini mulutnya terlihat penuh dengan lendir
memenuhi rongga mulutnya hingga ke bibirnya. Dengan napas puas Raka
mencapakkan kepala Zaskia hingga telentang di kasur.
“Siap, siap Sayang. Gue musti
ngerasain pantat lo yang putih mulus dan sekal ini..!” tiba-tiba
terdengar suara Mahmud yang sudah berada di samping Zaskia. Zaskia
memandang Mahmud dengan wajah ketakutan. Dia tahu bagaimana Mahmud
memperlakukan Sheila hingga pingsan. Kemudian Mahmud menoleh ke Raka
yang duduk di belakangnya untuk istirahat setelah klimaks tadi. “Ja..
jangan, jangann.. Bang Asan.. saya nggak mau diperkosa di situ Bang..!
Ampun Bang. Rasanya ssakit.., kasihani saya Bang..!” ujar Zaskia memelas
kepada Asan.
“He Anjing. Gue tetep nggak perduli
lo mau apa nggak..!” Mahmud menarik tubuh Zaskia hingga dia terjatuh di
atas sikunya lagi ke lantai, dan mengangkat pinggulnya tinggi-tinggi.
Kemudian dia menempatkan kepala penisnya tepat di tengah liang masuk
anusnya. cerita bokep hot Setelah itu dia membuka belahan pantat Zaskia
lebar-lebar.
“Ampun, jangan..! Sakit..! Ampun
Bang Asan. Ampun..! Aakkhh..!” Mahmud mulai mendorong masuk, sementara
Zaskia mejerit-jerit minta ampun. Zaskia meronta-ronta tidak berdaya,
matanya terbelalak, hanya semakin menambah gairah Mahmud untuk terus
mendorong masuk penisnya. Zaskia terus menjerit, ketika perlahan seluruh
penis Mahmud masuk ke anusnya. “Ampun..! Sakit sekali! Ampun! Ooughh..
iihh..!” jerit Zaskia, ketika Mahmud mulai bergerak pelan-pelan keluar
masuk anusnya. “Buset! Pantat lo emang sempit banget! Lo emang cocok
buat beginian!” kata Mahmud sambil mengusap-usap buah pantat Zaskia.
Sementara itu darah segar terlihat mulai mengalir menetes-netes
membasahi paha dan kasur.
“Bener-bener pantat kualitas nomer satu!” omel Mahmud sambil terus memompa kemaluannya. Tangisan Zaskia makin keras,
“Sakit! Sakit sekali! Ampun, sakit!
Sakit Pak, ampun..!” Sementara itu badannya mengejang-ngejang
menggelepar-gelepar menahan rasa sakit yang teramat sangat, tubuhnya
semakin basah oleh keringatnya.
“Gila, gue bener-bener seneng sama
pantat lo!” ujar Mahmud sambil terus menyodomi Zaskia. Hingga akhirnya
tubuh Mahmud mengejan keras, kepalanya menengadah ke atas, cengkraman
tangan di pinggang Zaskia pun semakin keras dan urat-uratnya pun kini
terlihat pertanda sebentar lagi dia akan mencapi klimaksnya. Mahmud
berejakulasi di lubang pantat Zaskia yang semakin kepayahan dan tubuhnya
melemah. Mahmud pun dengan menghela napas lega kembali menjatuhkan
tubuhnya ke samping tubuh Zaskia yang juga terjatuh telungkup badannya
lemas dan menahan rasa sakit yang tidak terhingga di lubang duburnya
yang kini mengalami pendarahan. Suara yang terdengar dalam kamar kost
itu hanya tangisan Zaskia, tangisan yang benar-benar menyayat hati, yang
membuat Raka kembali bangkit nafsunya.
Raka berjongkok membalikkan tubuh
Zaskia yang tadinya telungkup menjadi telentang. Kemudian menarik kaki
Zaskia, lalu membukanya dan menekuk hingga kedua pahanya menyentuh buah
dadanya. Kini posisi Zaskia telah siap untuk disetubuhi, Raka meraih
penisnya yang telah kembali tegang dan memeganginya, memandang ke arah
Zaskia yang memalingkan wajahnya dari Raka, matanya terpejam erat-erat
wajahnya yang masih mengenakan topi nampak cantik walau penuh dengan
keringat dan air mata. Raka mengarahkan penisnya ke kemaluan Zaskia,
cairan yang keluar dari penisnya membasahi kemaluannya, membantu membuka
bibir kemaluan Zaskia. Zaskia mengerang dan merintih, tubuhnya kembali
meronta-ronta, giginya menggeretak, Raka nampak menikmati jeritan Zaskia
ketika dia menghunjamkan penisnya ke kemaluannya yang telah basah oleh
darah dan cairan kemaluannya.
“Aahhgghh..!” Raka mulai memperkosa Zaskia. Kaki Zaskia terangkat karena kesakitan dan rintihan terdengar dari tenggorokannya.
Tubuhnya mengejang berusaha melawan
ketika Raka mulai bergerak dengan keras di kemaluan Zaskia. Raka menarik
penisnya sampai tinggal kepalanya di kemaluan Zaskia sebelum didorong
lagi masuk ke dalam rahimnya. Raka semakin bersemangat mompakan batang
kemaluannya di dalam rahim Zaskia. Nafsu telah membakar dirinya sehingga
gerakannya pun semakin keras, sehingga semakin cepat tubuh Zaskia pun
lemas tergoncang-goncang dan tersodok-sodok.
Dan suatu ketika dengan kasarnya
dicampakkannya topi yang menutupi kepala Zaskia oleh Raka, sehingga
tergerailah rambut indah seukuran bahu milik Zaskia. Kini pada setiap
hentakan membuat rambut indah Zaskia tergerai-gerai menambah erotisnya
gerakan persetubuhan itu. Sambil terus menggenjot Zaskia, bibir Raka
kini dengan leluasa melumat dan menjilati leher jenjang Zaskia yang
tidak tertutup topi dan menyedot salah satu sisi leher Zaskia. Gerakan
dan hentakan-hentakan masih berlangsung, iramanya pun semakin cepat dan
keras. Zaskia pun hanya dapat mengimbanginya dengan rintihan-rintihan
lemah dan teratur,
“Ahh.. ohh.., ooh.. ohh.. oohh..!”
sementara tubuhnya telah lemah dan semakin kepayahan. Akhirya badan Raka
pun menegang dan tidak beberapa lama kemudian Raka berejakulasi di
rahim Zaskia. Sperma yang dikeluarkannya cukup banyak. Raka nampak
menikmati semburan demi semburan sperma yang dia keluarkan, sambil
menikmati wajah Zaskia yang telah kepayahan dan lunglai itu. Raka
mengerang kenikmatan di atas badan Zaskia yang sudah lemah yang
sementara rahimnya menerima semburan sperma yang cukup banyak.
“Aauughh.. oh..!” Zaskia pun
akhirnya tersentak tidak sadarkan diri dan jatuh pingsan menyusul Sheila
temannya yang terlebih dulu pingsan. Badan Raka menggelinjang dan
mengejan disaat melepaskan semburan spermanya yang terakhirnya dan
merasakan kenikmatan itu. Batinnya kini puas karena telah berhasil
menyetubuhi dan memperkosa serta merengut keperawanan Zaskia gadis
mahasisiwi cantik yang ditaksirnya itu. Senyum puas pun terlihat di
wajahnya sambil menatap tubuh lunglai Zaskia yang tergelatak di
bawahnya.
Raka pun ibarat telah memenangkan
suatu peperangan, akhirnya terjatuh lemas lunglai tertidur dan memeluk
tubuh Zaskia yang tergolek lemah. Begitulah malam itu Mahmud dan Raka
telah berhasil merenggut kegadisan dua orang gadis cantik yang
ditaksirnya. Waktu pun berlalu, fajar pun hampir menyingsing, kedua
tubuh gadis itu masih tidak bergerak. Bekas keringat, cairan sperma
kering dan darah mulai kering nampak menghiasi tubuh telanjang tidak
berdaya kedua gadis cantik itu. Pagi itu saat Mahmud dan Raka sudah
rapih mengenakan pakaian mereka, tiba-tiba Henry sang pemilik kost
mendatangi kamar kedua gadis itu. Saat itu dia bersama Acong teman Henry
yang juga teman Mahmud dan Raka.
“Hei.., kalian disini rupanya.” ujar
Henry. Dan seketika matanya terbelalak ketika melihat ke dalam kamar
kost dan melihat tubuh kedua gadis telanjang itu tergeletak tidak
bergerak.
“Wah elo-elo abis pesta disini ya..?” tanya Henry.
Tanpa menjawab, Raka dan Mahmud
dengan tersenyum hanya berlalu meninggalkan Henry dan Acong yang
terbengong-bengong. Saat Raka dan Mahmud berjalan meninggalkan kamar
kost, mereka sempat melirik ke belakang. Rupanya Henry dan Acong sudah
tidak terlihat lagi dan kamar kedua gadis itu kembali rapat terkunci.
Kini rupanya giliran Henry dan Acong yang berpesta menikmati tubuh kedua
gadis malang itu. Memang rupa-rupanya Henry juga memendam cinta kepada
gadis-gadis itu dan kali ini dia dibantu oleh Acong dapat leluasa
menikmati tubuh gadis-gadis itu. Kembali tubuh Sheila dan Zaskia yang
sudah tidak sadarkan diri menjadi bulan-bulanan. Henry dan Acong pun
leluasa berejakulasi di mulut dan rahim gadis-gadis itu sepuas-puasnya
TAMAT
jangan segan2 berkunjung kembaLi ya sobat
EmoticonEmoticon